Senin, 18 Januari 2016

7 langkah mencegah diabetes ala fajar

1. Pertahankan berat badan yang sehat.
Sebagian besar orang yang didiagnosis diabetes (biasanya tipe 2) memiliki berat badan lebih. Kelebihan berat dan lemak tubuh akan meningkatkan risiko terkena diabetes.

2. Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
Kemungkinan seseorang terkena diabetes di kemudian hari akan meningkat jika di dalam keluarga terdapat satu atau lebih anggota yang menderita diabetes.

3. Tetap aktif secara fisik.
Olahraga teratur bisa membantu mencegah diabetes dengan mengontrol berat badan dan meningkatkan aliran darah. Olahraga sangat penting terutama jika secara genetik seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi. 

4. Makanlah diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh dalam memproduksi ataupun menggunakan insulin untuk mengubah gula menjadi energi, sehingga penting untuk membatasi jumlah gula dan karbohidrat yang dikonsumsi.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan.
Setiap orang yang berusia diatas 45 tahun harus memiliki jadwal rutin pemeriksaan kadar gula darah setiap 3 tahun sekali. Namun, jika seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi, pemeriksaan rutin harus dimulai pada usia lebih dini.

6. Monitor tekanan darah secara teratur.
Sekitar 73 persen orang dewasa dengan diabetes ternyata juga menderita tekanan darah tinggi.

7. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioflavonoid, zat warna dalam buah-buahan dan tanaman, akan merangsang produksi insulin dan menghambat glikasi atau proses pemecahan ikatan molekul glukosa dengan protein sehingga merangsang pembentukan advenced glycation end products (AGE).
Sementara kebanyakan AGEs tidak berbahaya, sebagian yang lain dapat mengganggu fungsi molekuler dan memberikan kontribusi terhadap kerusakan organ dan saraf.[]

Olahraga rutin

Melakukan rutinitas olahraga adalah cara terbaik untuk menghindari diabetes. Berolahraga secara teratur atau berkegiatan yang melibatkan aktivitas fisik bermanfaat meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dan menyerap glukosa. Secara ilmiah telah ditetapkan bahwa olahraga ringan secara rutin setiap hari mengurangi risiko terkena diabetes.

Menjaga Berat Badan yang Sehat

Kelebihan berat badan atau yang dikatakan obesitas adalah salah satu penyebab umum diabetes, bahkan merupakan ancaman serius yang meningkatkan risiko diabetes. Oleh sebab itu disarankan untuk menjaga berat badan yang sehat, yang bisa melalui diet menurunkan berat badan yang sehat dan berolahraga secara teratur.

Hindari Karbohidrat olahan

Cobalah untuk menghindari atau mengurangi mengkonsumsi karbohidrat olahan seperti gula, minuman ringan, minuman rasa buah, produk jus buah, roti putih,dan karbohidrat olahan lainnya karena seringkali menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Terlalu berlebihan mengkonsumsi karbohidrat sederhana/olahan bisa meningkatkan resiko diabetes, terutama bagi orang yang tidak pernah berktifitas secara fisik, atau orang yang beresiko tinggi diabetes karena genetika/keturunan.

Lebih banyak Mengkonsumsi makanan sumber nabati

Banyak mengkonsumsi sumber makanan dari tumbuhan/nabati bisa mengurangi risiko terkena diabetes. Mulailah mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran beraneka warna, kacang-kacangan, buah-buahan segar, serta biji-bijian. Asupan makanan nabati bisa menurunkan risiko diabetes, serta menjaga nafsu makan dan kalori tetap kontrol.

Cek rutin kesehatan umum dan mata

Rutin melakukan Cek kesehatan fisik dan mata sangat dianjurkan untuk mencegah diabetes. Hal ini untuk mengetahui komplikasi terkait diabetes jika ada, termasuk tanda-tanda kerusakan ginjal, kerusakan saraf, dan penyakit jantung. Spesialis perawatan mata akan memeriksa tanda-tanda kerusakan retina, katarak, dan glukoma.

Mengkonsumsi Lemak Sehat, dan menghindari lemak berbahaya

Penting bagi Anda untuk mengetahui mana makanan berlemak yang bisa diterima, dan mana makanan berlemak yang berbahaya bagi tubuh. Asam lemak omega 3 yang banyak ditemukan dalam ikan seperti tuna dan salmon, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak zaitun adalah lemak yang bisa membantu mengurangi risiko diabetes. Sementara itu lemak trans(minyak goreng terhidrogenasi), dan lemak jenuh adalah jenis lemak berbahaya yang harus dihindari. Baca juga : Efek samping buruk makanan gorengan bagi kesehatan

Berhenti Mer*kok Dan Minum

Jika Anda terbiasa mer*kok atau minum, disarankan untuk menghentikan kebiasaan itu sesegera mungkin. Temb*kau dan miras dalam jangka panjang meningkatkan risiko diabetes. Bahkan merok*k khususnya meningkatkan risiko diabetes hingga 50% lebih, daripada resiko dari kebiasaan makan.

Mengendalikan tekanan darah dan kolesterol

Yang tak kalah pentingnya untuk menurunkan resiko diabetes adalah menjaga tekanan darah dan kolesterol, karena kedua kondisi tersebut akan memberikan tekanan pada pembuluh darah. Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, serta diabetes akan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lain yang lebih kompleks. Jadi kembali lagi ditekankan akan pentingnya olahraga dan gaya hidup sehat untuk menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah.

Atasi stres segera

Jika Anda berada dalam situasi stres berat, segeralah untuk mengambil langkah-langkah penanganan sesegera mungkin. Stres akan membuat seseorang mengabaikan semua aturan kesehatan, dan tubuh juga akan memproduksi hormon-hormon tertentu yang akan mencegah kerja insulin yang yang tepat. Jadi stres merupakan kondisi yang tidak boleh dianggap remeh, dan banyak orang yang setuju dengan pendapat “stres adalah ibu dari segala penyakit”.
- See more at: http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/cara-mencegah-diabetes.html#sthash.DGTXsNNh.dpuf

manfaat dan bahaya narkoba berjenis sabu-sabu dan extasi

Manfaat dan Bahaya Sabu-sabu
Euforia dan “Ectasy”
Sabu murni berbentuk kristal putih. Merupakan golongan obat stimulan jenis Metamphetamine yang satu derivat turunan dengan Amphetamine yang terkandung dalam pil ekstasi. Banyak orang menggunakan zat ini untuk mendapatkan efek psikologis .
Efek yang paling diinginkan adalah perasaan euforia sampai ectasy (senang yang sangat berlebihan). Obat ini juga menimbulkan efek meningkatnya kepercayaan diri, harga diri dan peningkatan libido. Pemakai sabu bisa tampil penuh percaya diri tanpa ada perasaan malu sedikit pun dan menjadi orang yang berbeda kepribadian dari sebelumnya.
Salah satu yang mungkin menarik banyak orang untuk memakai zat ini adalah pemakaian zat ini tidak dibarengi dengan efek sedasi atau menurunnya kesadaran akibat zat tersebut. Tidak seperti pemakai heroin atau ganja, pemakai sabu dapat membuat dirinya untuk tetap membuat terjaga dan konsentrasi.
Selain efek yang menyenangkan di atas, sebenarnya sabu juga membuat timbulnya gejala-gejala psikosomatik, paranoid, halusinasi dan agresivitas. Kelebihan pemakaian obat ini akan membuat orang menjadii mudah tersinggung dan berani berbuat sesuatu yang mengambil risiko.
Jika melihat efeknya yang menyenangkan di atas, terutama berkaitan dengan percaya diri tampil dan peningkatan keberanian, tidak heran banyak artis yang senang menggunakannya. Dengan alasan ingin menambah proses kreatif, maka sabu pun terkadang digunakan.
Satu lagi alasan adalah memakai sabu membuat orang tidak ingin makan. Tidak heran, jaman dahulu, obat golongan ini juga banyak digunakan untuk melakukan diet walaupun saat ini sudah ditinggalkan karena efek ketergantungan dan kerusakan otaknya.
Efek terhadap fisik
Pemakaian sabu apalagi yang berlebihan menyimpan potensi bahaya besar untuk kesehatan fisik. Efek stimulan pada obat ini menyebabkan kerja jantung dan pembuluh darah tubuh menjadi berlebihan. Peningkatan tekanan darah baik sistolik dan diastolik sangat nyata pada penggunaan sabu. Hal ini akan dibarengi tentunya dengan denyut jantung yang kencang. Tidak heran jika jenis narkotika ini akan membawa dampak sangat berbahaya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.
Selain itu, sabu bisa menimbulkan efek kejang sampai perdarahan otak. Saya sendiri pernah secara langsung melihat di unit gawat darurat pasien wanita yang mengalami kejang dan perdarahan otak akibat penggunaan shabu-shabu yang berlebihan. Pasien akhirnya meninggal karena perdarahan otaknya.
Seringkali juga didapatkan efek peningkatan suhu tubuh yang tinggi sehingga menyebabkan demam luar biasa pada penggunanya. Peningkatan suhu tubuh yang berlebihan sangat berbahaya karena juga sangat mempengaruhi otak dan dapat menimbulkan kejang.
Ketergantungan
Adalah pendapat yang sangat salah jika mengatakan pemakaian sabu tidak membuat pemakaianya ketergantungan. Pendapat yang salah tersebut mungkin karena didasari pengalaman para pemakai yang tidak merasakan efek putus zat setelah pemakaian yang hanya sesekali saja. Pemakaian narkotika jenis sabu kebanyakan pada saat pesta atau clubbing yang biasanya pada akhir pekan. Namun jangan salah, penggunaan sesekali ini pun bisa menimbulkan kerusakan otak yang mengarah kepada pemakaian yang terus menerus dengan dosis yang semakin tinggi.
Pemakaian sabu secara terus menerus pada akhirnya akan menimbulkan efek putus zat jika si orang tersebut sudah tidak memakai lagi. Apa yang terjadi jika si orang tersebut tidak memakai lagi adalah efek kebalikan dari efek psikologis yang tadinya didapatkan. Perasaan lelah berlebihan, kecemasan yang luar biasa, tidak merasa percaya diri dan terkadang ide paranoid yang muncul sampai gejala psikosis alias sakit jiwa berat.
Berhenti Sekarang Juga
Sebagai psikiater yang berfokus di bidang psikosomatik. Saya banyak mendapati pasien-pasien yang mempunyai riwayat pemakaian zat sabu di masa lalu. Walaupun sudah lama tidak memakai lagi, banyak pasien yang masih merasakan gejala sisa akibat tidak memakai lagi.
Kebanyakan dari mereka merasa sulit merasakan kebahagiaan lagi selain gejala-gejala psikosomatik yang menetap. Hal ini disebabkan karena pemakaian shabu-shabu yang lama akan merusak sistem serotonin dan dopamin di otak yang bertanggung jawab terhadap hal ini.
Penanggulangan pasien dengan kondisi seperti ini memerlukan waktu yang lebih panjang daripada kondisi psikosomatik yang tidak terdapat riwayat pemakaian zat sebelumnya. Maka dari itu, saya berharap bagi yang masih menggunakan shabu-shabu atau zat stimulan lain seperti ekstasi untuk mulai sadar dan berhenti menggunakannya karena efek yang bukan hanya sementara tapi juga jangka panjang terhadap otak anda. Tidak ingin kan merasa sulit bahagia sepanjang hidup anda?(kompas.com)
Dr. Andri SpKj, Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison.
OBAT NARKOBA
Kombinasi Formula Bunga (HF) berperan sebagai Obat Narkoba untuk pengobatan kecanduan narkoba. Obat Narkoba ini tidak hanya bekerja untuk mengobati sistem kelenjar syaraf namun obat narkoba ini juga bekerja untuk mengobati organ tubuh. Obat Narkoba ini merupakan hasil penemuan Prof.Dr.Diana Mossop dari Inggris. Obat Narkoba ini sebaiknya digunakan selama minimal 3 bulan pengobatan untuk pemulihan sistem syaraf dan organ tubuh. Pada bulan pertama dan kedua, Obat Narkoba ini bekerja dengan mengeluarkan racun-racun yang mengendap pada batang otak dan organ ; pada bulan ketiga dan keempat, Obat Narkoba ini bekerja dengan memperbaiki sel-sel yang mengalami kerusakan.
Formula Bunga 1 adalah obat narkoba yang bekerja pada sisitem Saraf Pusat
Formula Bunga 2 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Pineal dan Pituitri dalam otak
Formula Bunga 4 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Hipotalamus dalam otak
Formula Bunga5 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Limbic dalam otak
Formula Bunga 8 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Medulla Oblongata pada batang otak
Formula Bunga 9 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Kelenjar Tiroid pada leher
Formula Bunga10 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Organ Paru untuk pernafasan
Formula Bunga13 adalah obat narkoba yang bekerja pada Kelenjar Anak Ginjal untuk mengontrol hormon Adrenalin
Formula Bunga 18 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem sirkulasi darah baik pada pembuluh arteri maupun pembuluh vena
Reaksi setelah konsumsi Formula Bunga :
Pada bulan pertama (Minggu ke-1 sd Minggu ke-5) : Racun-racun narkoba yang terdapat pada batang otak dan kelenjar syaraf akan dibersihkan dan dinetralisir untuk menghilangkan efek adiksi/kecanduan
Pada bulan kedua (Minggu ke-5 sd Minggu ke-10) : Racun-racun narkoba yang terdapat dalam organ tubuh seperti jantung , paru, lambung,liver/hati, limpa dan usus halus akan dibuang dan dinetralisir untuk memperbaiki fungsi fisiologis tubuh.
Pada bulan ketiga dan keempat (Minggu ke-10 sd Minggu ke-15) : Formula bunga melakukan pemulihan sel-sel syaraf, kelenjar-kelenjar tubuh seperti pineal,pituity, hipotalamus, dan organ tubuh. Biasanya setelah bulan ketiga, kecanduan akan hilang dan apabila si pasien tersebut hendak mengkonsumsi lagi/mencoba-coba lagi narkoba, tubuh akan melakukan penolakan/perlawanan seperti mual, muntah dan pusing.